Dina Hidayana Ingin Satu Data Jadi Acuan Kebijakan Pangan
Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng V yang meliputi Kota Solo, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali butuh intregasi data untuk kebijakan yang tepat terkait impor saat musim panen.
Pemerintah harus memiliki satu data yang bisa dijadikan acuan utama oleh seluruh pihak terkait untuk menentukan kebijakan. Kebijakan satu data sebagai acuan utama dianggap sangat berpengaruh terhadap kebijakan impor beras.
“Kami mengapresiasi program awal yang sudah dilakukan pemerintah yang ingin mengintregasikan data, single data sebagai instrumen pengambilan kebijakan berdasar data valid satu versi. Saya mendorong itu segera diwujudkan. Koordinasi antarkementerian atau lembaga harus diperkuat sehingga kasus Kementerian Pertanian dan Bulog dengan Kementerian Perdagangan tidak terus menjadi polemik yang semakin merendahkan institusi itu sendiri,” ujar Caleg DPR dari Partai Golkar Dina Hidayana, Rabu (13/3).
Pentingnya sinkronisasi data, menurut Dina, sangat penting untuk mengantisipasi adanya kasus impor beras. Dengan adanya satu data yang menjadi acuan kebijakan, dianggap dapat meminimalisasi potensi mafia impor di Indonesia.
“Jika ada single data, dapat menentukan kebijakan yang tepat. Impor seperti aturan yang berlaku harus memperhatikan secara ketat alasannya. Tidak boleh ngawur tanpa basis data, apalagi hanya menyuburkan mafia impor,” beber dia.
Sesuai perkembangan yang terjadi di Indonesia, menurut Dina, pelaku pertanian harus mendapatkan pendampingan secara berlanjut, sehingga dapat menstimulus agar pelaku pertanian dapat memacu produktivitas panen mereka. Penguatan dan regenerasi pelaku sektor pertanian dan pengaturan ulang tata niaga produksi pertanian juga harus diperhatikan untuk menekan impor beras.
“Negara yang kaya dengan sumber daya agraris harus mendapatkan pendampingan petani secara kontinyu. Untuk memacu produktivitas petani, penguatan dan regenerasi pelaku sektor pertanian juga harus diperhatikan karena saling berhubungan,” imbuh dia.
Berita ini tayang di Halaman Kota Solo Harian Umum Solopos edisi Kamis (14/3/2019), ditulis oleh Candra Mantovani.