Kedung Cinta, Wisata Alternatif yang Jadi Penggerak Perekonomian Desa
Pukul 09.00 WIB Anton dan Dewi, memarkir kendaraan bermotor mereka di kawasan Wanawisata Waduk Kedung Ombo (WKO) di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Boyolali, Rabu (13/2). Sepasang kekasih yang berasal dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah itu menuju salah satu objek wisata Kedung Cinta. Lewat sebuah bangunan berbentuk tanda hati, dua sejoli ini menikmati pemandangan hamparan waduk yang terletak tepat di belakangnya.
Meski sudah ada sejak tiga tahun belakangan, Kedung Cinta hingga kini masih menjadi salah satu spot favorit berswafoto. Latar berupa air waduk dengan dengan gambar hati berwarna merah berukuran raksasa sekitar tujuh meter cukup menggugah siapa saja untuk tidak ragu mengeluarkan kamera ponsel. “Sudah pernah beberapa kali mendengar, tapi belum pernah ke sini,” ujar Anton saat ditemu saat berbincang dengan Espos di kawasan Wanawisata.
Menurutnya, Wanawisata menjadi wisata alternatif bagi warga yang berpergian ke wilayah Kemusu. Pasalnya tempat tersebut menyajikan paket wisata yang cukup komplit dan sesuai dengan selera anak-anak muda. Di Wanawisata ini, imbuh Anton, selain berswafoto dirinya dan sang kekasih bisa sekaligus menikmati sajian kuliner, atau duduk-duduk santai di hamparan rumput.
Kondisi pariwisata ini kemudian dibaca oleh Pemerintah Desa Wonoharjo sebagai peluang pemberdayaan ekonomi. Sejak Januari lalu, pihaknya mengelola Wanawisata lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Wana Mandiri. Sebelumnya kawasan wisata ini dikelola secara penuh oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Telawa, Juwangi. BUM Desa akan mengelola kawasan ini selama dua tahun.
Salah satu pengelola wanawisata, Pujiyanto, menuturkan pascadikelola desa pihaknya akan membuat sejumlah inovasi pariwisata. “Di antaranya ada hiburan rutin tiap akhir pekan seperti kelompok reog,” tutur dia.
Untuk masuk ke wanawisata pengunjung cukup membayar Rp5.000 per orang, ditambah dengan biaya kendaraan sebesar Rp1.000 untuk motor, Rp2.000 untuk mobil, dan Rp5.000 untuk bus atau truk. Sementara di akhir pekan biaya masuk per orang meningkat menjadi Rp7.500. Objek wisata ini dibuka mulai pukul 07.00-17.00 WIB. (Nadia Lutfiana Mawarni)